Selasa, 21 Februari 2017

Bukan mauku

Sebenarnya bukan keinginanku untuk mengerjakannya. Aku pun dapat kesempatan dari orang lain yang sudah lama mengenalnya dan selanjutnya diberikan padaku.

Memang, dia ini sekarang sudah jadi milikmu, teman. Tapi orang lain yang mengenalkannya padaku sama sekali tidak tahu kalau dia milikmu.


Kalau sekarang aku mendapat kesempatan berkenalan dengannya dengan jalan yang berbeda, kenapa harus kamu halang2i teman? Aku sama sekali tidak akan mengambil yang sudah milikmu. Aku toh hanya mengerjakan lainnya yang saat ini belum kamu miliki. Ada yang salah?

Aku tahu statusmu jauh diatasku. Kamu kaya, kamu berada dan kamu terpandang. Tapi tolong, jangan semena-mena sama orang lain. Tolong juga, jangan selalu memaksakan kehendakmu. Banyak orang lain di luar sana, yang mungkin bukan aku saja yang pernah atau sering tersakiti karena sikapmu.



Tetap ingat saja, Allah itu Maha Adil. Allah sama sekali tidak melihat derajat seseorang dari hartanya. Kamu tidak takut kalau aku atau orang2 lain di luar sana mengeluh padaNya dan meminta hak kami? Jangan semena-mena ya, tolong. Bersikap baik sajalah pada siapapun.


-aku yang sama sekali gak ada niat menyusahkanmu karena itu kelolaanmu-

Rabu, 01 Februari 2017

Februari

Sebenernya gak ada yang special dengan Februari. Gak ada satupun anggota keluarga yang ulang tahun di Februari. Gak ada momen khusus juga di Februari.


Tapi ada satu nasehat yang mendadak jadi sangat aku suka. Ternyata emang bener belajar itu bisa dari mana aja, dari siapa aja dan kapan aja. Oke, jadi tadi waktu di kantor ada yang bilang
"Walaupun kamu udah berusaha maksimal, kamu ngerasa udah mencapai sesuatu tapi pada akhirnya tetep tak satupun yang melihatmu, tenang saja. Cukup sediakan waktu untuk dirimu sendiri, lakukan apa yang kamu suka walaupun cuma sehari. Kasih penghargaan untuk dirimu sendiri. Bahagiakan dirimu sendiri atas pencapaianmu saat itu. Udah gitu aja."


Semudah dan sesimpel itu pemikirannya. Mungkin ini yang terkadang sering aku lewatkan. Aku tahu, aku bukan sosok orang yang berprestasi. Aku bukan sosok orang yang didambakan posisinya oleh orang lain. Aku bukan juga sosok orang yang menonjol dalam hal apapun.


Kalau boleh dibilang, hidupku sesungguhnya datar. Aku gak pernah jatuh, tapi jarang pula di puncak. Cukup dapet 3 besar ranking di kelas, atau sampai 10 besar sudah sangat melegakan buatku. Bisa sekolah di sekolah negeri yang notabene sekolahnya juga bukan sekolah yang jelek tapi juga bukan yang paling bagus di kota.

Prestasi? Kalau mau tanya soal juara, bisa dibilang aku hampir gak pernah juara. Tapi, aku juga sama sekali gak pernah di bawah. Efeknya? Aku jarang sekali diakui. Jarang sekali mendapat penghargaan dan jarang sekali dikenal.


Bukan sebenernya pengen dikenal, tapi sesekali mendapat penghargaan atas sebuah keberhasilan kecil itu sebenernya menyenangkan lho.


Eh, aku pernah mendapatkannya dari orang tua. Kala itu aku dibelikan sepeda pancal baru karena berhasil masuk SMP Negeri.


Tapi ketika aku berhasil menyumbat air dari pipa yang bocor karena ulahku juga, aku gak mendapat penghargaan.


Sekiranya mulai sekarang aku akan mencoba menghargai diriku sendiri. Bisa dimulai dengan creambath di salon saat berhasil ngejual baju anak 3 biji sekaligus kan? 😝